Bagai Ruri yang Lupa Keteknya
"... biar nanti saya tidak seperti kacang yang lupa kulitnya..." Kata-kata itu saya dengar langsung dari bibir ajaib Ruri Handoko, teman kelasku. Beberapa hari yang lalu, kami berkumpul di rumah salah satu senior mezin *pake 'Z' biar ZANGAR* hehehehe... Kami tidak berdua kok seperti sepasang kekasih mesum, ada senior dan teman-teman lainnya. Saat itu saya dan Ruri lagi istirahat setelah capek melihat Sarman mengerjakan tugas kelompok. Ya, kami berdua sedikit kerja banyak istirahat, beda dengan Si Sarman yang rajin dan bertanggung jawab. "Eh Ruri sana-sana pi, kan masih banyak tempat." kataku sambil mendorong Ruri ke tempat pemakaman. "Tunggu Dog, ini banyak lalat di sini." jawab Ruri, pelan. Dia bukan mau mati, tapi suaranya memang kayak gitu. Ya, mungkin bawaan sejak dalam rahim. Melihat kami saling tendang-menendang pakai kepala, senior yang punya rumah bilang, "Kalian kayak lagi pacaran saja," "Ini, Ka...