Biang Ketek Berkotek-kotek
hmm baunya itu... sesuatu |
Setiap
orang punya masa lalu. Dan setiap harinya orang-orang akan ngeluarin sesuatu
yang bernama KERINGAT. Oke, ini bagian yang tidak nyambung. Alhamdulillah saya
bersyukur karena sampai hari ini saya masih keringat (belum mati). Saya masih
bisa bersedekah ke teman-teman dan siapapun yang ada di dekatku. Bersedekah itu
baik dan akan menambah rasa senang dan bahagia.
Ketek.
Saya yakin hampir semua orang punya ketek. Dan seharusnya kita selalu bersyukur
karena Si Ketek bisa nempel di anggota tubuh kita. Dengan ketek kita bisa
bersedekah ke orang lain, misalnya berbagi bau keringat. Berbagi obat ketek:
deodoran seperti rexona, cuka putih, atau yang paling greget... batu. Batu
tawas...
Biang
keladi. Sering kali orang mengartikan biang keladi sebagai orang yang menjadi
kepala atau pimpinan suatu perbuatan jahat. Selain biang keladi, kita juga
sering mendengar 'Biang Kerok'. Di mana biang kerok itu adalah orang yang
menjadi penyebab terjadinya suatu keributan.
Nah lain
lagi dengan biang keringat. Hampir setiap orang di... Indonesia, atau... di
dunia lain pernah kena biang keringat. Kena biang keringat itu tidak enak. Ke mana-mana
harus garuk ini, itu, sampai yang ini itu *nunjuk di bawah pusat*.
Alhamdulillah untungnya saya hanya kena di bagian punggung sama di dada. Haa...
yah walaupun hanya bagian itu, tapi saya merasa kayak vampir dalam sinetron GGS
(Garuk-Garuk Setan). Saya jadi takut kena panas matahari karena tiap kena panas
matahari, langsung jadi GGS. Garuk-garuk bagian dada sendiri sampai dikira lagi
meras susu sendiri. Untuk menggaruk di bagian belakang (punggung), saya
mengikuti kebiasaan kakekku. Berdiri di depan rusuk tembok yang tajam, lalu
bergoyang dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Kebiasaan kakekku ini
cukup berhasil dan alhamdulillah saya sampai dikira laki-laki penggoda. Joget
di dinding dengan gaya naik turun.
Karena
tidak tahan dengan biang keringat, saya mencari obatnya di internet.
Alhamdulillah setiap ada masalah pasti ada solusinya. Coba solusi ini:
1.
gunakan baju berbahan katun
2. saat
cuaca panas, usahakan berada di ruangan ber-AC (Angin Cendiri)
3. mandi secara teratur
sesal datang terlambat |
Selain biang keringat, kita juga perlu memerhatikan ketek. Karena jangan
sampai ada di antara kita yang kena biang ketek. Biang ketek ini tidak
memandang siapapun, siapapun orangnya... keteknya pasti basah. Ketek yang basah
dan akhirnya menjadi bau dikarenakan keringat yang bercampur dengan
bakteri-bakteri yang tinggal di ketek.
Dulu, perempuan menjaga keteknya dengan rambut untuk melindungi payudara
dari zat racun. Selain itu kita tahu kalau kita menghilangkan rambut ketek,
yang ada pori-pori kulit di sekitar ketek bisa membesar dan bakteri-bakteri
bisa masuk tanpa hadangan dari prajurit rambut ketek. Saya menyarankan buat
perempuan agar tidak menghilangkan para prajurit rambut ketek baik dengan cara
mencabut, membakar, atau menggigitnya. Kan kasian.
Perempuan, cewek, dan wanita yang suka menghilangkan rambut ketek dengan
alasan estetika mempunyai risiko sepuluh kali lipat rentan terkena kanker
payudara. Jadi, saya coba mengingatkan agar tidak menghilangkan rambutnya
sampai habis. Terlalu panjang tidak baik untuk perempuan, tapi kalo rambutnya
habis juga tidak baik. Ya, gunting ketek saja, eh maksudnya rambut keteknya
sampai tidak terlalu panjang.
Beberapa hari yang lalu, saya sempat chattingan dengan James, saya bertanya
soal ketek. Terus dia bilang seperti ini, "Bagus kalau laki-laki dan
perempuan pelihara rambut ketek, tapi jangan terlalu panjang karena nanti lalat
kesasar dan nginap di situ. Rambut ketek berguna untuk melembabkan kulit supaya
tidak kepanasan, menyaring udara, dan menghangatkan ketek kalo musim
hujan."
"Hahaha...banyak fungsinya ya? Tau dari mana?" tanyaku
"Iyolah, kayak dia bilang Pak Mudair waktu SMA, Wa maa khalaqta haaza
batilaa, tidak ada sesuatu yang diciptakan dengan sia-sia, pasti ada
manfaatnya."
Nah untuk menghilangkan bau ketek, kita tidak perlu susah payah untuk
mencari obatnya ke dukun beranak. Belilah obat penghilang bau ketek, terserah
merk apa, saya saranin buat coba batu tawas. Ini efektif hehe...
...
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 10 November 2015. Kita merayakan
Hari Pahlawan, kita mengenang jasa-jasa para pejuang, menghayati apa yang
mereka korbankan buat Indonesia tercinta, dan kita sebaiknya ikut mejadi bagian
dari mereka. Menjadi pahlawan bagi generasi-generasi berikutnya. Tidak perlu
melakukan hal yang di luar kemampuan kita, seperti berperang pada zaman dulu.
Kita cukup melakukan hal-hal kecil yang membuat Indonesia menjadi lebih indah
dan besar di kemudian hari.
Comments
Post a Comment