Inovasi Jeneponto Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak Melalui Program Mappakasunggu

Setiap tiga menit, di mana pun  di Indonesia, satu anak balita meninggal dunia. Selain itu, setiap jam, satu perempuan meninggal dunia ketika melahirkan atau karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan. 

Sebagian besar kematian anak di Indonesia saat ini teradi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan.

Apa itu "Mappakasunggu" ibu dan anak? 
Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar saat launching Program Mappakasunggu di Lapangan Passamaturukang 
Program inovasi Mappakasunggu ibu dan anak merupakan program yang diluncurkan Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto dalam menanggulangi permasalahan kesehatan, khususnya dalam pelayanan ibu hamil dan menyusui.

Sebelum adanya program Mappakasunggu ini, sudah ada tim Brigade Siaga 115 yang dibentuk di tahun 2014. Lalu, apa hubungan antara tim Brigade Siaga 115 dengan program Mappakasunggu?

Mari kita telusuri terlebih dahulu, di mana letak Kabupaten Jeneponto dan apa saja permasalahan yang dihadapinya hingga lahirnya inovasi Mappakasunggu ibu dan anak.

Butta Turatea yang dalam bahasa Makassar berarti Tanah Orang Atas adalah istilah lain untuk Kabupaten Jeneponto. Secara geografis, Kabupaten Jeneponto berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar di sebelah utara dan Kabupaten Bantaeng di sebelah timur.

Kabupaten Jeneponto juga dikenal sebagai penghasil garam di Sulsel. Hal ini karena Jeneponto memiliki cuaca yang cukup panas dan membuat sebagian dari daerah Jeneponto cukup gersang dan kering. Namun, hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat tambak garam. Di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto menjadi penghasil garam terbesar selain Kabupaten Pangkep dan Takalar. 

Tetapi, ada permasalahan lain yang lebih serius dari kekeringan. Kalau daerah panas bisa dijadikan sebagai tambak garam, lain halnya jika permasalahan datang karena kebijakan pemerintah yang tidak efektif.

Kabupaten Jeneponto memiliki beragam masalah di sektor pelayanan publik, defisit anggaran yang melewati batas, pendidikan gratis setengah hati, garis kemiskinan yang tinggi, IPM rendah, kebijakan penganggaran yang belum tepat, dan beragam persoalan lainnya. Tidak mengherankan birokrat pelayanan publik di daerah ini sering kali dicecar berbagai komplain. (Milawaty, 2016)

Berdasarakan hasil penelitian Balitbangda, Kabupaten Jeneponto menduduki urutan terbawah dalam hal kepuasan masyarakat. Bahkan di tahun 2013, IPM di daerah ini juga berada di urutan bawah  di antara 24 kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.

Namun, pemerintah tidak menyerah dengan keadaan. Mereka berusaha mencari jalan keluar agar mendapatkan solusi.

Dan, syukur alhamdulillah, di awal tahun 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto berinovasi dengan membentuk Brigade Siaga 115.

Brigade Siaga 115 adalah tim reaksi cepat yang bertugas untuk menanggulangi permasalahan kesehatan. Masyarakat yang ingin segera mendapatkan pelayanan bisa langsung menghubungi nomor 115 yang telah disediakan oleh UPTD. Tim ini dibentuk karena melihat fakta bahwa penyebab permasalahan kesehatan di daerah tersebut adalah terlambat dirujuk. 

Lahirnya program inovasi Brigade Siaga 115 menjadi satu di antara serangkaian jawaban agar Kabupaten Jeneponto keluar dari permasalahan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) dari 0,3 naik menjadi 0,62.

Setelah sukses dengan program tersebut, Dinkes kembali berinovasi. Ya, alhamdulillah kabar baik untuk masyarakat Jeneponto, karena di tahun 2016 ini, Dinkes meluncurkan program Mappakasunggu.
18 mobil ambulance untuk ibu hamil dan menyusui
Menurut Kadis Kesehatan Jeneponto, Syafruddin Nurdin, Mappakasunggu bermakna sejahtera atau bisa diartikan membuat seseorang atau masyarakat menjadi sejahtera.

Program Mappakasunggu ini merupakan pendampingan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Ibu hamil dan menyusui nanti akan mendapatkan pelayanan kunjungan langsung ke rumahnya oleh tenaga bidan. Program Mappakasunggu diluncurkan dengan menyiapkan 18 ambulance dengan melibatkan tim Brigade Siaga 115.

Inilah, hubungan antara Brigade Siaga 115 dan Mappakasunggu. Kalau tim Brigade Siaga 115 bertugas untuk menjemput pasien yang dalam keadaan darurat dengan mobil ambulance. Maka, program Mappakasunggu bersama tim Brigade Siaga 115 fokus untuk melayani ibu hamil dan menyusui.

Sekretaris Dinkes Jeneponto, Nur Rahmatia, mengatakan bahwa program Mappakasunggu yang melibatkan tim Brigade Siaga 115 fokus pada pelayanan ibu hamil dan menyusui.
   
   “Ibu hamil yang dalam kondisi darurat mau melahirkan cukup menghubungi tim Brigade Siaga 115 yang di tempatkan di puskesmas terdekat secara gratis,” jelas Rahmatia.
   “Ibu yang baru melahirkan akan di dampingi oleh tenaga bidan untuk mengawal tumbuh kembang bayi ke depannya selama dua tahun usia bayi," lanjutnya.

Kadis Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief mengatakan, program Mappakasunggu adalah terobosan baru yang menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan Sulsel. Program mulai diterapkan dari Kabupaten Jeneponto, guna menekan angka kematian ibu dan anak.    “Makanya saya sangat mengapresiasi program ini,” kata Latief

Alhamdulillah. Dengan adanya program inovasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Jeneponto berharap masyarakat bisa mendapatkan pelayanan terbaik dan semoga ke depannya ada inovasi yang bisa dikembangkan lagi guna membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.

Untuk Indonesia tercinta.


Sumber referensi: 
Milawaty. 2016. Potret Inovasi Pelayanan Publik Sektor Kesehatan di Kabupaten Jeneponto: Tim Reaksi Cepat Brigade Siaga 115. Jurnal Administrasi Negara , Vol. 22 No. 1. http://journal.stialanmakassar.ac.id/index.php/jurnal_administrasi_negara/article/view/47
(Diakses pada 23 Agustus 2016)

Muslimin. 2016. "Dinas Kesehatan Jeneponto Siapkan 18 Ambulance Gratis Untuk Ibu Ha-
mil". TribunJeneponto.com., 7 Maret 2016

2012. Ringkasan Kajian. http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_
Kesehatan_REV.pdf

Sumber gambar:



Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

BAB di Kampus

Akhi Wa Ukhti