No Selfie

Baru-baru ini ada peraturan baru di lab fisdas. Yap, baru, karena ada perubahan. Salah satu dari peraturan baru itu adalah 'No Selfie'. Hahaha... saya tidak mengerti kenapa peraturan seperti itu harus sampai ditulis di peraturan lab. Tapi ada bagusnya juga sih, karena dengan peraturan 'No Selfie' berarti tidak ada lagi foto alay dan orang-orang alay, apalagi anak teknik.

'He, anak teknik selfie? Di mana ko taroh rahangmu?' kata salah satu asisten dosen perempuan.

mona lisa lagi selfie
Jujur saya juga suka berfoto, selfie. Tidak-tidak, bercanda. Mungkin kalau senior melihat saya selfie, rahangku langsung dipindahkan ke lutut.

Hari ini hari Selasa, dan saya merasa lumayan beruntung karena hanya satu percobaan dalam seminggu. Tadi pagi, saya dan teman-teman seperjuangan melakukan percobaan momen inersia. Praktikum kali ini sudah berbeda dengan dua minggu lalu. Kalau kemarin-kemarin dalam satu hari ada dua percobaan, nah untuk kali ini hanya satu percobaan dalam seminggu. Saya mau bilang banyak terima kasih kepada senior sekaligus asisten dosen yang sudah mengatur ulang peraturan lab fisika dasar :).

Saya senang sekali karena di praktikum kali ini Si Rindu tidak datang tiba-tiba lagi, sudah saya buang pas bangun tidur. Saya juga merasa sehat dan bersih, karena bisa sikat gigi dan mandi selayaknya manusia sebelum masuk lab.

Tadi pas lagi praktikum, Kak Erwin mendampingi kelompokku. Kak Erwin ini orangnya baik, lucu, dan juga pembawaannya santai. Dia punya kulit berwarna sawo matang dengan wajah yang terlihat lebih muda dari Bapaknya. Oh iya, dia juga anak teknik mesin.

Dekat dengan senior itu asik juga. Dengan dekat sama mereka, kita punya jejaring suportif yang bisa mendukung proses perkuliahan di kampus. Tadi pagi, saat lagi praktikum, saya dekat dengan Kak Erwin, saya dibelay, eh maksudnya saya diajari menghitung momen inersia dari bahan yang diuji dan juga saya diberi motivasi untuk tetap semangat belajar di teknik mesin. Saya senang sekali dan merasa nyaman saat dia mendampingiku dan teman-teman.

Ada yang enak, ada juga yang tidak enak. Setelah percobaan selesai dan hasil data sudah ada. Kami pun berniat menulis pembahasan. Sayangnya, kami kehabisan waktu. Untungnya Kak Erwin memberi kami waktu tiga puluh menit untuk membahas hasil praktikum, tapi di luar lab. Sebelum keluar lab, kami harus mengumpulkan bab yang sudah selesai.

Kak Erwin : cepat-cepat kumpul yang bisa dikumpul dulu. Katrolnya juga simpan di sini.*nunjuk meja, makan*
Kelompok : Iya, Kak.

Kami pun meletakkan jurnal praktikum dan katrol (kartu kontrol) di meja. Tidak tahu kenapa, saya merasa hari ini ada ilham yang datang. Kak Erwin melihat katrolku dan mengetahui kalau foto yang saya pasang itu salah: format hitam putih. Kak Erwin dan temannya, Kak Habir, menyuruhku untuk berfoto selfie dan melekatkannya pada katrol nanti setelah dikembalikan. Saya tidak tahu apa jadinya nanti -__-.   

Comments

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

BAB di Kampus

Akhi Wa Ukhti