Teh Botak dan Kepindahannya
Bismillah :D
Alhamdulillah akhirnya P2MB (Penerimaan dan Pembinaan
Mahasiswa Baru) di kampus teknik, Gowa, selesai. Yah... saya baru saja
mengikuti P2MB selama beberapa hari. Saya bersyukur karena Allah memberi jalan
buat saya kuliah di sini.
P2MB tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tidak ada lagi yang namanya kekasaran, yang ada kekerasan. Yap, kekerasan dalam
melawan segala bentuk kekasaran yang ada. Kekerasan melawan sesuatu yang
seharusnya tidak dilakukan oleh pelajar-pelajar Indonesia. Mengutip kata-kata
salah satu dekan fakultas teknik, tempatku kuliah.
'Teknik yang sekarang berbeda dengan teknik yang dulu.
Sekarang, saatnya menciptakan mahasiswa yang berpola pikir maju, bukan lagi
yang masih berpikir dan bertindak primitif. Indonesia membutuhkan para insyiyur
yang akan membangun bangsa nantinya. Bukan sebaliknya.'
Saat mendengar kata-kata beliau, saya bertambah
semangat untuk membakar kampus, tempat saya kuliah.
'Hidup Indonesia!'
'Hidup!!!'
Hari ini menjadi hari penutupan P2MB. yah hanya
sekitar 4 hari. Tapi asik, seru, dan berkesan. P2MB bukan lagi menjadi ajang
buat nakut-nakutin junior agar para junior hormat pada senior. P2MB yang
sekarang bertujuan untuk memberikan kesan baik kepada junior, memperkenalkan
sekolah, rumah baru bagi para mahasiswa baru. Yap, hormat karena segan itu
berbeda dengan hormat karena takut. Kalau hormat karena takut pada senior itu
berarti kita hanya menghormati mereka saat berada di depannya. Saat sudah di
belakang mereka, mulai deh menjelek-jelekkan, bersikap kurang ajar, yah...
macan-macan. Kalau hormat karena segan, kita akan menghormatinya di mana pun.
Mau di belakang atau depan, yah tetap hormat. :D hehehehe.
Ah, ya, waktu pembukaan P2MB di kampus 1, Unhas. Saya
belajar untuk mulai menerima sesuatu yang baru.
Hari itu, tepat sehari setelah perayaan hari
kemerdekaan Indonesia, seluruh maba berkumpul di gedung Baruga, A.P. Pettarani.
Hari itu adalah hari pembukaan P2MB maba unhas. Saya datang dengan rasa percaya
diri tinggi. Memakai pakaian putih hitam, lengkap dengan hiasan kepala yang
sudah botak. Yah, saya botak. Mengingatkanku kembali saat pertama kali saya
merasakan yang namanya cukur gratis dari guru sewaktu SMA. Kepala botak dengan
dahi yang mengkilap. Asseekkk.
Di dalam gedung itu, saya banyak melihat bola yang
berjalan ke sana kemari. Kepala plontos dengan kumis tipis layu. Tidak tahu
kenapa dari dulu laki-laki selalu mendapat perhatian yang lebih dari senior,
kadang dikasih hadiah spesial. Mhmm... bahkan kalau mau diukur, kumisku agak
lebih panjang dari rambut yang menempel di kepalaku. Untungnya hari itu, kepala
botak ini tidak dijadikan bola kaki dan bola basket. Aneh juga, kalau ribuan
kepala botak di Unhas hanya dipakai buat nendang dan dimasukin ke keranjang.
Kalau dipakai buat main rugby yah tidak apa-apa, asal cewek yang megang :D hahahaha #bercanda.
Saya duduk bersampingan dengan teman-teman
seperjuangan (botak). Di saat para dosen dan rektor berbicara dalam acara
sambutan dan pembukaan P2MB, kami, para botakers saling menghina,
'Aaaa... botak!'
'Kau juga botak!'
'Sesama orang botak janganmi saling menghina.'
'Kepalamu lebih licin, bisa dipake buat kasih licin
dan mengkilap batu akik.'
'Kau iya, bisa dipake buat asah batu tawas.'
Suasana menjadi agak kacau, teman-teman yang duduk di
samping kanan kiriku saling melempar hadiah (kertas). Para penembak jitu yang
suka melempar mangga tetangga jadi pemenang. Alhamdulillah, untung kepalaku
tidak kena. Karena selain main lempar-lempar kertas, mereka juga saling beradu
kepala. Mau unjuk kepala, siapa yang paling kuat. Huu.. syukur alhamdulillah,
panitia dan dosen tidak melihat kami bermain-main di belakang.
Karena acaranya lumayan lama, jadi ada sesi istirahat.
Waktu itu panitia membagikan snack dan minuman buat kami. Dan lagi-lagi, karena
minuman, barisan yang duduk di dekatku jadi kacau. Kali ini kacau karena
tertawa.
'Woy, botak, selama ko botak, minumko ini. TEH BOTAK!'
kata teman sambil menunjuk TEH BOTAK.
Kami tertawa, dan dengan bangga meminum teh botak yang
sudah kakak senior beri.
Gara-gara itu, saya kenalan dengan teman yang ternyata
pernah kuliah di fakultas teknik.
Saya : Ee... halo, saya Fuad *menyodorkan tangan*
Dia : Sibga.
Fakultas apa ko?
Saya : Teknik.
Dia : Hmm...
saya dari teknik ji. Teknik mesin. Tapi pindah ke fisip. Sa tidak tahan.
Harusnya sudah masuk mi semester lima. Tapi mulai lagi dari awal di fisip.
Saya : *mengangguk*
Dia : Dari
sekolah mana?
Saya : MAN 1 KENDARI. Kita?
Dia : Saya
asli dari Kolaka. Hmm... belajar baek-baek ko di teknik.
Saya : Iya, Kak.
Dari obrolan itu, kami berdua mulai akrab. Kami saling
bertukar cerita, pengalaman, dan... saling bertukar celana dalam bekas.
Keesokan harinya, saya dan teman-teman berangkat ke
kampus 2 Unhas yang ada di Gowa. Masih dengan seragam yang sama, putih hitam
dan hiasan kepala licin (botak). Di hari itu, untuk pertama kalinya saya masuk
ke dalam kampus fakultas teknik Unhas, Gowa. Behh... keren. Kurang lebih 3 hari
di sana, saya banyak melihat penampakan pocong botak dan pemandangan orang-orang
baru. Saya dan teman-teman diperkenalkan rumah baru, kelas baru, dan
teman-teman baru. Agak sedikit canggung dan masih belum terlalu akrab. Tapi
insya Allah hari Senin besok, saya sudah mulai berbaur dengan teman-teman yang
lain. Ceritanya untuk lebih akrab lagi hehehehe.
:) hahahaha saya masih
ingat saat pertama kali masuk ke dalam kelas, saya masih merasa kurang nyaman.
Masih suka dengan suasana lama, pelajaran-pelajaran SMA, kelas lama, dan
teman-teman semasa berseragam putih abu-abu. Tapi saat duduk di dalam kelas
untuk kesekian kalinya seperti kemarin, saya berkata dalam hati, saya harus
pindah (move), saya harus bangkit (move on). Sekarang, saya harus
melangkah ke depan, seperti teman-temanku yang lain. Mereka sudah punya teman
baru dan mulai terbiasa dengan suasana baru. Mulai pindah, beranjak dari remaja
ke dewasa. Mulai pindah, dari kebiasaan yang kurang baik ke kebiasaan yang
lebih baik. Mulai pindah, dari yang dulu suka menganut orang lain, sekarang
menjadi panutan bagi orang lain. Dan juga, mulai pindah hati, dari cewek ke
cowok
:D hehe. Habisnya di kelasku lebih banyak laki-laki, perempuan hanya empat,
jadi sekarang harus cari cowok.
Move.
Belajar untuk
menerima sesuatu yang baru dengan tidak melupakan yang lama. Teman-teman semasa
SD, SMP, dan SMA tidak boleh dilupakan. Mereka adalah bagian
dari hidup dan cerita hidup. Mungkin awalnya masih kurang nyaman dengan tempat
baru. Tapi, saya yakin, ada yang lebih baik di tempat yang lebih baru.
Comments
Post a Comment