Bersama Kakek



Lelaki. Bagi anak, surga ada di telapak kaki ibu. Bagi ibu surga ada di telapak kaki suami. Dan suami itu adalah lelakinya. Cinta pertama anak perempuan adalah bapaknya. Dan cinta pertama anak laki-laki adalah mamanya.

Beberapa hari yang lalu, aku jalan-jalan ke mall bersama teman-teman. Makan, ke toko buku, hingga bermain di Timezone. Di hari itu, aku kembali mengingat akan siapa diriku.

Lelaki.

Teman-teman sedang asyik bermain basket, sedangkan aku duduk dan memandangi seorang kakek yang asyik bermain tembak-tembakan. Masa muda memang telah berlalu, namun jiwa muda kakek itu luar biasa. Dia sangat antusias bermain game. Tembak-tembak. Lucu namun juga mengharukan. Sendirian di tempat bermain. Dan aku kembali mengingat kakekku yang telah pulang dan tak akan kembali lagi.

Ada satu kakek lagi yang ada di tempat bermain saat itu. Tapi kakek itu tidak sendirian seperti kakek sebelumnya. Dia berdua dengan cucunya yang umurnya kira-kira empat tahun. Anak kecil yang lincah, berlarian ke mana-mana mencari permainan. Mobil-mobilan hingga bermain hoki meja. Tangan mungil anak itu berusaha mendorong hoki, tapi tidak sampai. Lalu sang kakek membantunya. Pemandangan yang mengingatkanku waktu aku masih kecil. Tinggal bersama kakek di kampung.

Entah kenapa aku lebih suka melihat mereka bermain. Hmm... mungkin karena rasa rindu pada sosok kakek, bapak, dan membayangkan diriku yang kelak akan menjadi bapak dan kakek pula.

Comments

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

BAB di Kampus

Akhi Wa Ukhti