Belajar Apa Hari Ini?


Bismillah.
“Belajar apa hari ini?”
Hari ini saya belajar dari teman-teman Facebook. Live dengan teman-teman Facebook. Tentunya, bukan dengan CEO Facebook langsung, Mark Zuckerberg. Tapi dari Facebook Indonesia.

Alhamdulillah kesempatan langka ini saya bisa dapatkan dari komunitas yang saya ikuti, Aksi Indonesia Muda. Sekadar informasi, Aksi Indonesia Muda merupakan komunitas sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan pendidikan informal. Sejak tahun 2012 hingaa sekarang AIM masih berfokus memberdayakan masyarakat eks. Kusta yang ada di Kota Makassar dan mendidik anak-anak mereka agar memiliki cita-cita dan kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya.

Andi adalah teman kelas, rekan kerja sekaligus rival dalam belajar juga merupakan Presiden AIM periode 2017-2018. Darinya saya belajar banyak hal. Darinya pula saya mendapatkan informasi yang bermanfaat. Salah satunya tentang undangan Facebook ke AIM untuk menghadiri acara Laju Digital Makassar di hotel The Rinra. Bukan hanya diundang sebagai tamu, Andi juga diundang sebagai speaker.

Mengapa jadi speaker?

Facebook Indonesia berusaha membangun komunitas dan UMKM di Indonesia menjadi lebih baik dengan memanfaatkan potensi digital ini, salah satunya dengan Facebook dan Instagram. Dan, Facebook Indonesia melihat konten dan konsistensi AIM dalam memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram. Konten dan desain visual yang menarik dari AIM membuat Facebook tertarik dan mengajak Andi sharing session di acara Laju Digital Makassar.

   “Fuad, saya gugup. Barusan kali ini saya merasa gugup. Dulu SMA juga pernah, tapi sudah lama.” kata Andi sambil meremas tangannya.
   “Tenang… saya juga gugup.”
   “Ih, kenapa kamu juga gugup. Saya yang mau maju di depan panggung, kau yang gugup.”
   “Soalnya, saya mau live streaming kalau kamu maju ke depan.”
   “-_- apakah Fuad?”
   “hahahaha…. santai.” Kalimat santai dan tenang, hanya dua kata yang saya bisa ucapkan ke Andi. Ya, kadang begitulah pria dalam menasehati temannya. Berbeda dengan cara perempuan yang lebih ahli dalam memainkan perasaan.

Kami tiba di depan Hotel The Rinra. “First time, ke sini.” Andi melihat gedung besar yang ada di depannya. Saya sibuk mencari tempat parkir, “Saya juga.”
   “Saya gugup.”
   “Saya juga.”
   “Apakah?”
   “Tidak apa-apa.”

Kami naik ke lantai tiga, mengikuti arahan dari resepsionis. Ternyata lantai tiga adalah tempat makan dan bersantai para wisatawan. Ada kolam renang, ada makanan, ada iler yang tiba-tiba jatuh dari mulut.

Seperti yang saya bayangkan sejak di kos, teman-teman Facebook pasti hanya memakai kaos dan celana bahan. Dan, saya juga memakainya hehehe. Ya, berbeda dengan perusahaan-perusahaan lainnya, tampilan mereka lebih casual. Eh, mereka juga mengenakan blazer, jadinya casual atau smart casual. Ah, terserah. Intinya mereka mengenakan pakaian titik.

Setelah melakukan registrasi dan dikasih goodie bag, Andi menelpon mbak-mbak dari Facebook yang mengundangnya. Mereka bertemu dan salaman, saya yang ada di belakangnya hanya tersenyum.  Andi masuk ke ruang tunggu dan ngobrol dengan tamu-tamu lainnya. Di dalam saya juga membuka isi goodie bag. Alhamdulillah sah, saya menerima seperangkat alat tulis, buku, map, brosur dan stiker ciri khas Facebook: like, love dan berbagai macam emoticon.

Pukul 12 siang, it’s time to say Hello. Andi berdiri dari tempat duduknya dan berjalan beriringan dengan speaker lainnya. “Fuad, tolong video, foto dan live streaming sebentar nah. Jangan lupa ambil fotoku bagus-bagus. Pegangkan juga ini!” dia menyodorkan goodie bag-nya. Saya akhirnya sadar tujuan saya datang ke sini -_-hahahaha.

Saya tidak mendengarkan seksama apa yang dikatakan speaker-speaker lainnya. Saya sibuk melakukan live streaming dan sesekali video. Sharing session ditutup dengan foto bersama Facebook Indonesia. Saya senang, tapi Andi tidak. Saya yang lega, tapi Andi tidak. “Aduh, jeleknya caramu ambil foto, mana sedikit lagi foto-fotonya.” Siang itu, saya akhirnya sadar kemampuan fotoku masih minim atau jauh dari kata bagus. Ah, maksudnya jelek. Saya menunduk dan mengakui mau buang air.

Setelah makan siang, teman-teman AIM datang satu per satu. Kami makan siang dan sholat berjamaah. Setelah itu, kami kembali masuk untuk mengikuti Kelas Komunitas yang dibawa langsung oleh Mbak Dessy Sukendar, Policy Program Manager Facebook Indonesia.

Mbak Dessy memulai dengan ice breaking kenal-kenalan yang berlangsung singkat lalu berlanjut dengan cerita tentang mengapa dia memilih kerja di Facebook karena visi dan misinya yang sesuai dengan Mbak Dessy. Lalu, bagaimana Facebook mewujudkan misinya di dunia untuk menghubungkan semua orang dan menjadi lebih dekat. Selain itu, pembahasan tentang fitur-fitur Facebook Page dan Group untuk membantu mewujudkan misi sosial dari sebuah komunitas. Ada saran-saran yang baik kami dapatkan. Pelajaran yang berharga.

Semua orang melihat, namun hanya sedikit yang mengamati. Semua orang punya sudut pandang terhadap suatu hal. Ada yang melihat acara tersebut sebagai ajang promosi. Ada yang melihat acara tersebut untuk jalan bersama gebetan. Ada yang mengamati sebagai kesempatan belajar. Menurutku, acara tersebut adalah cara Facebook mewujudkan visi misinya. Membantu orang lain berarti membantu diri sendiri. That’s why kenapa saya mau gabung di komunitas sosial.          

Saya jadi ingat dengan quote co-founder Tokopedia yang saya temukan di dinding Café.
“Kami percaya kesuksesan itu hanya bisa diraih dengan cara membantu orang lain menjadi lebih sukses.”-William Tanuwijaya-

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Q.S al-Maidah:2)
Hari ini saya belajar mengapa kita harus membantu orang lain. Hari ini saya belajar bagaimana membantu orang lain dengan cara yang sederhana namun berarti banyak. Hari ini saya belajar apa arti berbagi. 


CEO single? Why not? hehehe

Penampakan di Hotel The Rinra

Mbak Dessy yang ada di tengah

Comments

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

BAB di Kampus

Akhi Wa Ukhti