Alhamdulillah, Nikmat
Apa yang sering kalian lakukan bersama teman-teman di bulan suci ramadhan?
Bukber, sholat tarawih bareng, atau bangunin orang sahur pake petasan?
Banyak
kebiasaan yang kita lakukan bersama teman-teman dan kadang kalau
diingat lagi terasa lucu. Dulu kalau kecil saya suka main-main pas orang
sholat tarawih, suka main petasan, jalan-jalan bangunin orang sahur
dengan bedug apa saja, dan masih banyak lagi. Itu.. dulu.
Sekarang,
atau yang biasa remaja lakukan pas bulan ramadhan tidak jauh-jauh dari
ngabuburit, bukber alumni, sholat tarawih, dan jalan-jalan subuh. Iya
gak?
Kemarin,
saya dan teman-teman: James, Ilyas, dan Rahmat jalan-jalan ke masjid di
mana Ulum bertugas. Kami sholat tarawih di sana. Alhamdulillah senang
dan bersyukur bisa berkumpul bersama mereka. Enaknya lagi kami
dihidangkan kue-kue dan kurma oleh tetangga setelah sholat hehehehe ^^.
Setelah
puas makan kue dan kurma, kami lalu ke kosannya Ulum. Alhamdulillah
kami makan camilan lagi hehe dan juga ngobrol. Saling berbagi cerita dan
ilmu yang kami dapatkan dibangku kuliah. Saking enaknya ngobrol, kami
lupa waktu. Pulang tengah malam.
Bukannya
tanpa alasan, selain karena keasyikan ngobrol, kami juga harus tinggal
beberapa saat karena hujan yang tak kunjung reda. Biasa... hujannya
tidak deras tapi lamanya minta lagi. Begitu sadar kalau jam sudah
menunjukkan pukul 12 malam, kami nekad melawan hujan. Hujan yang mainnya
keroyokan -__-.
"Assalamu 'alaikum, sampai juga lagi, nah."
"Insya Allah kalau panjang umur."
Beberapa kenikmatan yang Allah swt. berikan dan saya syukuri:
1. Nikmat Iman dan Islam
Alhamdulillah
bersyukur bisa terlahir dalam keadaan muslim. Saya teringat dengan
perkataan temanku, dia pernah bilang, "Islam adalah rahmatan lil
'alamin, Fuad. Dan kau harus tau kalau ada banyak orang di luar sana
yang tidak bisa merasakan indahnya Islam karena darah. Darah, Fuad."
Menurutnya,
agak susah mengajak teman lain masuk Islam. Iya, memang susah karena
darah, tetapi tidak mustahil seseorang mendapat hidayah-Nya ^^.
2. Nikmat Kesehatan
"Terkadang kita baru menyadari betapa nikmatnya kesehatan itu setelah kita berada di rumah sakit."
Mau
bukber, mau jalan-jalan subuh sama valak pun tidak bisa. Selagi masih
sehat, saya akan memanfaatkan hidup yang sementara ini dengan ibadah,
insya Allah.
3. Nikmat Kesempatan
Masih
bisa berkumpul di tengah-tengah keluarga merupakan sebuah kenikmatan
yang tiada duanya. Keluarga. Berkumpul dengan teman-teman juga itu
sebuah nikmat kesempatan. Andaikata tidak diberi kesempatan, mana
mungkin saya bisa berumpul dengan teman-teman dan berbuka puasa.
Saya
yakin, ada banyak orang di luar sana yang punya banyak uang tetapi
tidak bisa pergi ke mana-mana, karena uangnya habis divalak. Kasian,
kan?
Nikmat
yang begitu besar. Saya tidak tahu apa ramadhan tahun ini menjadi
ramadhan terakhir atau tidak. Satu hal yang saya mengerti dari apa yang
saya baca dan dengarkan:
Comments
Post a Comment