"Insya Allah" Datang Lagi
Tadi malam saya dan Ulum ikut mendengar kajian di salah satu masjid yang letaknya agak jauh dari kota. Alhamdulillah saya bersyukur mempunyai saudara seperti Ulum, dia selalu mengajakku untuk mendatangi majelis ilmu.
Dia selalu berkata seperti ini: kadang saya juga khilaf, Fuad. Masih banyak salah. Masih perlu banyak belajar. Tapi, sampai kapan kita mau salah dan tidak tahu apa-apa?
Isi kajian tadi malam seputar pengucapan 'Insya Allah'.
ولاتقولن لشايء اني فاعل ذلك غدا
َArtinya:
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi," (Q.S. Al-Kahfi:23)
Dilanjutkan...
...الاان يشاءالله
Kecuali (dengan mengatakan) "Insya Allah.".....
Siapa yang tahu kita masih hidup besok? Siapa yang jamin coba, selain Allah swt.
Mendengar kajian kemarin membuatku semangat untuk mengamalkannya. Tidak hanya didengarkan tapi diamalkan. Dan jika suatu waktu kita lupa mengucapkan, 'Insya Allah', haruslah segera menyebutkannya kemudian.
Menghitung hari. Sisa beberapa hari lagi saya ada di Kendari. Mungkin
tanggal 29 saya akan balik ke Makassar. Berhubung tahun ini keluargaku
lebaran di sana, jadi saya juga harus cepat balik ke Makassar.
ولاتقولن لشايء اني فاعل ذلك غدا
َArtinya:
Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi," (Q.S. Al-Kahfi:23)
Dilanjutkan...
...الاان يشاءالله
Kecuali (dengan mengatakan) "Insya Allah.".....
Siapa yang tahu kita masih hidup besok? Siapa yang jamin coba, selain Allah swt.
Mendengar kajian kemarin membuatku semangat untuk mengamalkannya. Tidak hanya didengarkan tapi diamalkan. Dan jika suatu waktu kita lupa mengucapkan, 'Insya Allah', haruslah segera menyebutkannya kemudian.
...
Saya
masih hidup atau tidak? Masih diberi kesempatan untuk datang ke Kendari
lagi atau tidak? Entahlah.
Insya Allah, jika diberi kesempatan, saya akan kembali. Aamiin.
Insya Allah, jika diberi kesempatan, saya akan kembali. Aamiin.
Comments
Post a Comment