Posts

Showing posts from 2017

ABOUT LIM

Image
Sini tanganmu! Ayo pergi main-main Bismillah. Saya merasa bersyukur dan beruntung punya saudara. Saudara laki-laki yang membuat saya bangga dengannya. Karena dia, saya jadi lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik dan terus memperbaiki diri. Ini bukan tentang HIM, tapi tentang LIM. Namanya, Alim. Dia adik pertama sekaligus terakhir. Hahaha ya, kami hanya berdua bersaudara. Jika teman-teman adalah perempuan dan memiliki saudara perempuan, pasti mainnya curhat-curhatan, cerita, hingga main masak-masakan. Kalau laki-laki? Hehehe… sudah pasti berkelahi. Sewaktu kecil, saya sering sekali berkelahi dengan Alim. Rasa cemburu yang amat besar membuat saya tidak segan untuk mengajak berkelahi Alim. Saya hanya sedikit lecet, sedangkan dia banyak bekas luka yang diakibatkan tangan jahilku. Saya merasa selalu kalah dibanding dirinya. Tapi, semuanya berubah sejak saya masuk Madrasah Aliyah/SMA. Saya belajar untuk lebih dewasa dari sebelumnya. Dan ketika Alim juga masuk SMA, kami

Kesempatan itu Datang dari Data Print

Image
Bismillah.    "Ayo cepat Fuad. Sebentar lagi mau tutup." seru temanku setelah memberikan informasi tentang beasiswa Data Print. Ya, kali ini Data Print memberikan kesempatan kepada seuluruh mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa Data Print 2017. Semoga beasiswa tersebut bisa bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa termasuk saya dalam memenuhi kebutuhan kuliah termasuk pengembangan diri ke depan. Saya harap bisa berbagi dengan teman melalui info ini walaupun telat sih hehehe... www.beasiswadataprint.com   www.dataprint.co.id

Begitu Dekat

Bismillah. “Kematian adalah sebuah misteri.” Saya benar-benar sadar akan arti dari kalimat di atas. Kematian adalah sebuah misteri untuk setiap anak cucu Adam. Kita tidak tahu kapan malaikat mencabut nyawa dan dengan cara apa dia mencabutnya. Baru-baru ini, tepatnya di hari Minggu kemarin, Alhamdulillah saya kecelakaan. Kenapa saya bersyukur bisa kecelakaan? Karena saya akhirnya sadar… Kematian adalah sesuatu yang paling dekat dengan kita Orang yang rajin ibadah ataupun belum mantap ibadahnya bisa kembali ke hadapan Allah dengan cara yang berbeda-beda. Tidak melihat umur, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Rencananya saya akan ke luar daerah untuk melakukan observasi di desa yang akan saya ajak kerja sama dalam penerapan teknologi tepat guna. “Ibu Singara, saya pergi dulu.” kataku, pamit. “Iya, Nak. Hati-hati.” Saya lalu berangkat, “Bismillah. Semoga bisa sampai di tujuan tepat waktu.” Itu yang saya pikir pertama kali. Bisa sampai di tujuan tepat waktu

Aku Ingin

Bismillah. Aku ingin… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Mendapatkan cintamu dari Yang Maha Pemberi Cinta Bertemu denganmu karena cinta Dengan meraih keridhaan dan cinta-Nya sebelum bertemu denganmu Bidadari surga yang matanya sebening kasih sayang. NOTE: DOA

#1 Malam Sahabat Pesisir

Image
Perkenalan dengan anak-anak Bismillah Malam itu adalah malam pertamaku bersama teman-teman ENJ dan warga Desa Wangkolabu. Jumlah peserta ENJ yang datang pada awal kegiatan yaitu sebelas orang dan kami tinggal di dua rumah. Beberapa orang tinggal di rumah Pak Kades dan sebagian lainnya di rumah Pak Sekdes. Rumah Pak Sekdes, Pak Masling adalah posko kami. Tempat yang kemudian menjadi teras baca dan kegiatan malam: Malam Sahabat Pesisir. Selepas sholat maghrib, teman-teman dari rumah Pak Kades: Kak Imam, Agum, Ender, Dian, dan Wana ke rumah Pak Sekdes. Kami mulai berkenalan dengan anak-anak dan mencoba lebih dekat dengan Ibu dan Bapak. Ya, masih teringat dengan jelas momen indah itu. Perkenalan yang canggung oleh anak-anak. Sejujurnya mereka sangat antusias, mau belajar, bermain, dan bersahabat dengan kami, hanya saja mereka masih malu-malu kucing ^^ hahaha.    “Ayo sini, belajar!” ajak kami    “Ih, malu kak. Janganmi deh.” Jawab salah satu anak.    “Kita kenalan dulu, to

ENJ Sultra 2017: “Bersama Membangun Negeri”

Image
Bismillah. Kapal mulai berlayar, bergerak membelah lautan. Perlahan kami mulai meninggalkan Desa Wangkolabu. Desa tempat kami mengabdi. Desa tempat kami belajar dan mengajar dari warga dan adik-adik. Suara deru ombak saling beradu di tengah indahnya lautan. Mengalahkan kami yang diam, menatapi beberapa ikan yang terbang ke sana kemari. Perlahan, desa semakin jauh dari pandangan. Perlahan, memori indah mulai terputar kembali. Saya bersama teman-teman dari Ekspedisi Nusantara Jaya Rute Sulawesi Tenggara berlabuh di dermaga. Dari kejauhan, tampak seorang laki-laki yang mengenakan kaos hitam mendekat sambil memegang handphone -nya. Kami tersenyum, sebagai salam hangat kepada laki-laki yang beberapa hari kelak akan menjadi bapak dan sahabat kami. Bapak ^_^ Desa Wangkolabu, Pulau Towea. Di sanalah saya bersama teman-teman ENJ Sultra tim 1 akan mengabdi. Melaksanakan program-program untuk membangun negeri kita yang lebih baik. Waktu mungkin sedikit. Tapi kami dengan nia

Akhi Wa Ukhti

Image
La Tansa Wa La Tahzan Bismillah. Dia, yang menangis di gelapnya malam. Dia yang tertunduk malu di bawah sinar rembulan. Dia yang mendoakan saudaranya. Ada banyak saudara yang kedinginan. Ada banyak saudara yang lapar di tengah malam. Ada banyak saudara yang sendiri, tak diperhatikan. Apa jadinya hidup tanpa keluarga? Apa jadinya keluarga tanpa kehidupan. Hanya kepada Allah tempat berlindung, bernaung, dan berdoa. Dia yang selalu dekat, lebih dekat dibandingkan dengan imajinasi kita. Dia yang selalu ada saat kita membutuhkan perlindungan-Nya. Doa kepada Yang Maha Menciptakan. La Tansa Wa La Tahzan saudaraku.

Dia Tuna... Saudara Kita

Image
Bismillah. Hari ini saya mendapatkan pelajaran yang sangat berarti dan tidak akan pernah saya lupa seumur hidup. Ini tentang rasa syukur kepada Allah swt. Saya singgah di salah satu masjid di pinggiran kota Makassar. Dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Saya masbuk dan mendapati jamaah sedang tahiyat akhir. Tak ada hijab antara jamaah laki-laki dan perempuan. Sempat bingung, tapi saya langsung sholat zuhur saja. Saat sedang sholat, ada seseorang yang berjalan mendekatiku lalu menabrak. Sekali lagi saya bingung dan bertanya, “Apa maksudnya ini orang, apa dia tidak lihat?” Tapi saya hiraukan dan melanjutkan sholat. Di rakaat terakhir, sekali lagi salah satu jamaah yang mendekatiku mengibas-ibas sajadahnya. Ini sedikit mengganggu. Setelah sholat saya akhirnya sadar. Ya Allah, ampunilah dosaku. Mereka, jamaah masjid itu semuanya tuna netra. Pantas saja dua orang sebelumnya menabrakku. Mereka tidak sengaja. Saya melihat mereka berbincang-bincang dan beberapa

My Last Ramadhan?

Bismillah. Bulan ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Rasanya sedih. Sedih karena di Bulan Ramadhan ini kulewati dengan beberapa kekurangan. Tantangan untuk diriku sendiri tak mampu kuselesaikan. Undangan untuk berbuat kebaikan pun tak dapat kuhadiri.  Ramadhan menjadi bulan yang penuh berkah dan kebaikan. Ada beberapa hal yang selalu bikin rindu dengan Bulan Ramadhan, misalnya: 1. Sahur Bareng (Sabar) تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً “ Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah .”   An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Karena dengan makan sahur akan semakin kuat melaksanakan puasa.” Selalu senang saat bertemu dengan bulan yang satu ini. Bulan suci ramadhan. Kita rela bangun di pagi buta hanya untuk mengharapkan ridha dan kebaikan dari sahur. Menyediakan santapan sahur, makan bersama dengan orang-orang terdekat, dan menunggu sholat subuh berjamaah. Sahur bukanlah kewajiban, melainkan sunnah yang apabila dikerjakan akan m

Kerja, Kerja, Kerja Nyata!

Bismillah. Bagaimana membuat orang-orang di sekitar kita mengikuti apa yang kita mau? Sederhana. Lakukan tindakan nyata yang positif maka mereka akan segera bertindak. Minggu lalu, setelah shalat subuh aku bersama sahabatku, Andi pergi ke Kampung Dangko. Tempat orang-orang mantan penderita kusta menetap. Walaupun merasa terisolir dari masyarakat luar, mereka tetap baik hati dan membuka diri pada orang-orang yang mendatangi mereka. Kami datang untuk kerja bakti bersama anak-anak Aksi Indonesia Muda. Saat aku dan Andi tiba, ternyata ada seseorang menunggu kami di atas motornya    "Eh, Kak Anjar. Sudah lama, Kak?" tanyaku basa-basi.    "Hehehe baru juga tiba, tadi habis lari-lari pagi." Aku lalu menceritakan alasan kami berdua datang terlambat. "Mana yang lain Kak?" tanyaku    "Nda tau juga ini. Daripada menunggu kosong, ayo cari sekop." Andi mengikuti Kak Anjar pergi ke rumah-rumah warga yang memiliki sekop. Sedangkan aku m

Sabtu Malam: Sarabba

Image
Sabtu malam selalu menjadi malam yang spesial bagiku dan kedua temanku. Momen di Sabtu malam itulah yang menjadikannya spesial. jadagram.com Kebanyakan orang di malam Minggu keluar bersama pasangan belum halalnya. Sorenya nelpon dan meminta si doi bersiap-siap untuk dijemput setelah adzan maghrib. Jalan lalu pulang hingga larut malam. Aku, James, dan Ilham memiliki cara tersendiri dalam menikmati Sabtu malam. Tidak dengan jalan-jalan bertiga lalu duduk-duduk memandangi pantai sambil mengadu kepala hingga terjadi cinta segitiga. Tidak-tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Ilham, Fuad, dan James Kami bertiga punya cara tersendiri dalam menghidupkan malam yang spesial itu. Setelah bergulat dengan buku, tugas-tugas, dan guru-guru di sekolah, kami hanya membutuhkan satu malam untuk melepaskan kepenatan bersama dengan kegiatan-kegiatan positif.      "Ayo, sebentar malam ke rumahnya Ilham!" ajak James. Aku mengangguk mengiyakan "Setuju!"   Aku,

Peduli Tidak?

Image
Kalau temanmu ulang tahun, apa yang akan kau lakukan? Memberinya hadiah, mentraktirnya, atau menonjokknya sampai nangis hingga main tarik-tarik rambut? Tahun 2011. Waktu masih kelas 8 Madrasah Tsanawiyah 4:1. Banyak perempuan dari laki-laki Bulan Maret kemarin, tepatnya di akhir bulan, temanku genap berusia 20 tahun. Alhamdulillah ^^. Suatu malam di warung makan, saya dan kedua teman kuliahku ngobrol dan dari situ, saya jadi paham tentang sifat manusia.    "Bil, kalau temanmu ulang tahun kau mau kasih hadiah?" tanyaku di sela-sela makan.    "Seberapa dekat kau dengan dia?"    "Tidak dekat, sih. Hanya saja, dia temanku sewaktu MTs." Bil berpikir sebentar, lalu bertanya lagi, "Perempuan atau laki-laki?"    "Perempuan." jawabku singkat. Bil tersenyum. Entah, setiap kali dia tersenyum, saya mengartinya menjadi dua makna. Pertama, dia mengakuiku normal. Kedua, dia tidak percaya. Di tengah-tengah obrolanku dengan