Benarkah Seorang Penulis adalah Pembaca yang Rakus?
“Seorang penulis adalah pembaca yang rakus.”
Membaca
kalimat di atas, aku jadi bertanya-tanya ke diri sendiri. Apa benar kita harus
rakus dalam membaca? Rakus membaca itu kayak bagaimana?
Ditengah
rutinitas sehari-hari di tempat kerja, aku berusaha meluangkan waktu untuk membaca.
Entah membaca buku, ebook, berita, dan yang tak kalah pentingnya adalah membaca
Al-Qur’an. Aku percaya pada kalimat ini, “A
leader is a reader.” Kalau kita ingin menjadi pemimpi (n), maka belajarlah
membaca. Quote tersebut juga
berkaitan dengan seorang penulis yang harus terus membaca karena membaca dan
menulis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Aktivitas
membaca ini sangatlah bermanfaat, kenapa? Dengan membaca kita banyak merekam
banyak hal yang bisa menjadi insight dan dapat menjadi tabungan ide. Tabungan
ide tersebut yang kemudian bisa kita olah menjadi sebuah tulisan. Pertanyaan
berikutnya, haruskah kita rakus dalam membaca?
Dulu
saat masih SD di kampung, aku bilang seperti ini, “Enak orang kota bisa belajar
dan dapat nilai-nilai bagus karena sekolahnya di kota. Bukunya bagus, gurunya
juga bagus, dan banyak hal-hal yang dia dapat, sementara kami di kampung
tidak.” Saat itu, aku berpikir bahwa salah satu hal yang membuat orang-orang di
kampung kalah dari orang kota adalah informasi. Namun di era modern saat ini,
Alhamdulillah informasi begitu banyak dan ada di mana-mana. Yap, kita bukan
lagi kekurangan informasi, bisa jadi kita kelelahan informasi.
Saat
ini sumber informasi tidak terbatas dan sangat mudah didapatkan. Ada begitu
banyak informasi yang bisa kita peroleh dengan bermodalkan dua jari atau
sekadar numpang bertanya ke Mbah Google. Alhamdulillah, ini nikmat. Namun kita
perlu sadar dan menjaga diri dari yang namanya kelelahan informasi. Kenapa?
Pernah gak kita makan banyak di jam istirahat dan setelahnya kita merasa malas
untuk bergerak? Hehehe kita punya jawaban yang mungkin sama, karena terlalu
banyak makan, kita akhirnya kelebihan energi dan jadinya malas untuk bergerak. Information fatigue.
Apa
saja efek dari information fatigue ini?
Pertama,
perasaan bersalah ketika tidak mengikuti informasi terbaru karena tidak
memiliki bahan obrolan ketika bertemu dengan orang-orang.
Kedua,
merasa terburu-buru (tidak fokus) untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak
penting dan mendesak untuk dilakukan segera.
Ketiga,
kita jadi sulit mengambil keputusan karena informasi yang kita dapatkan begitu
banyak dan tidak menyaringnya terlebih dahulu. Nah kita harus berhati-hati
ketika menerima informasi yang belum valid.
Nah
jadi jika ditanya, “Haruskah penulis itu rakus dalam membaca?” Jawabnya tentu
iya. Lalu pertanyaan berikutnya, “Bagaimana rakus yang baik?” Aku pikir kita
sudah menemukan jawabannya. Gali lebih dalam.
Kesimpulannya,
aku hanya ingin bilang ke diri sendiri melalui tulisan ini, “Banyaklah membaca
dan bacalah yang banyak.” Maksudnya, ketika kita butuh ide untuk menulis, banyaklah
membaca buku dan artikel-artikel yang jelas informasinya. Ini langkah awal
untuk mendapatkan banyak inspirasi. Lalu, ketika kita menemukan satu dua
inspirasi yang menarik, kita gali lebih dalam untuk mendapatkan pemahaman baru
kemudian kita menuliskannya.
Dua
poin ini muncul tadi sore. Setelah jam kerja berakhir, aku menyempatkan membaca
di sebuah aplikasi, Deepstash. Di Deepstash ada bacaan yang sudah diringkas dan
dalam bentuk kartu (card). Di saat
sedang asyik membaca, aku scroll ke bawah dan ada begitu banyak artikel-artikel
lainnya. Lalu aku berhenti sejenak dan bertanya ke diri sendiri, “Apa informasi
ini aku butuhkan saat ini?”
Teringat
tulisan kemarin, 1 Day 1 Hikmah. Setidaknya aku belajar dan memahami betul satu
insight yang aku dapatkan hari ini. Dua poin inilah yang kemudian aku tuliskan
dalam kertas ini. Informasinya harus jelas dan gali lebih dalam untuk memahami.
Alhamdulillah, nikmatnya ilmu yang Engkau berikan Ya Allah. Mohon taufik dan keberkahan dari setiap aktivitas yang kami lakukan hari ini dan jadikan hati kami peka dalam memetik ilmu yang ada di alam semesta ini.
Comments
Post a Comment