Posts

Showing posts from 2021

(Hi) Karya Cipta

Image
Bismillah. Matahari bangun dari tempat persembunyiannya. Sinarnya memancarkan cahaya dan kehangatan. Saat itu, tanaman yang aku semai untuk kali pertamanya tersenyum, merasa hidup bisa bertemu dengan matahari pagi. Selalu ada pelajaran baik ketika kita berani memulai sesuatu, termasuk kegagalan. Selalu ada cerita indah di setiap detik yang dilalui. Selalu ada sebuah cerita untuk belajar merenungkan tentang siapa Sang Pencipta. Ketika pertama kali bergabung di komunitas berkebun, aku belajar dari nol. Aku yang tidak mempunya basic tentang berkebun harus belajar banyak dengan berbaur dan bertanya ke senior pegiat berkebun. Jika tanaman saja bisa adaptif dengan lingkungannya, maka aku harus bisa, kataku dalam hati.  Aku diberi benih sawi, aku diminta untuk menjaganya hingga berkecambah. Aku membawa pulang ke kos dan menyimpannya di tempat yang menurutku baik. Dua malam aku menyimpan sawi tersebut di tempat gelap. Alhasil, sawi tersebut tumbuh langsing (tinggi namun kurus) tidak proporsion

Kenapa Harus Move On?

Image
Bismillah. Menyemai tanaman menjadi satu tantangan bagi pegiat berkebun, terlebih jika yang kita tanam itu sangat sensitif. Di foto ini aku menyemai benih tomat. Alhamdulillah sudah siap berpindah ke tempat yang baru. Setiap harinya manusia lahir. Entah di belahan dunia mana. Ketika melihat foto masa kecilku, aku melihat manusia kecil berumur enam tahun dengan latar belakang foto yang berbeda-beda. Aku, berpindah-pindah. Ketika berumur enam tahun, aku harus pindah dan berpisah dengan keluargaku. Aku tinggal bersama ibu angkatku dan di awal sekolah bersamanya aku sering menangis. Perpisahan adalah sesuatu yang tak biasa di kepalaku saat itu. Namun aku harus tetap melanjutkan hidup. Aku harus tetap makan dan bersekolah. Di sana aku hanya sampai kelas 2 SD. Ayah angkatku meninggal dalam sebuah kecelakaan saat pulang ke rumah. Ibuku sedih dan meninggalkan kenangan yang cukup dalam.  Hal itu membuat kami memutuskan pindah. Aku yang mulai merasa nyaman dan memiliki beberapa teman kembali sed

Cerita di Akhir Kisah

Image
Foto dari temanku, Indah Bismillah. Kenapa kita lahir di dunia menjadi sebuah pertanyaan yang kadang muncul tiba-tiba. Kenapa kita lahir di dunia menjadi sebuah tanda tanya yang bagi sebagian orang sudah menemukan jawabannya, sebagian lainnya sedang mempelajarinya. Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita lahir? Aku lahir 24 tahun yang lalu. Alhamdulillah lahir dalam keadaan sehat di hari Jumat. Ayahku tidak berada di sana saat aku lahir, namun ibuku adalah ibu yang kuat. Walaupun sempat panik karena aku tidak menangis, namun aku masih sehat-sehat. Terbungkus rapi dalam balutan kantung ketuban yang mengering. Aku lahir, dan mulai hari itu aku melakukan perjalanan yang panjang juga singkat. Perjalanan yang panjang di dunia bagiku dan bagi Allah perjalananku sangat singkat. Suatu hari aku menanam bunga matahari di rumah. Aku semai dan rawat setiap harinya. Walaupun lama, namun aku tetap bersabar dan menikmatinya hingga berkecambah. Lalu aku memindahkannya ke pot yang lebih besar. Bung

Sudahkah Kamu Menentukan Pilihan?

Image
Bismillah. Ada masa di mana kita bimbang dalam menentukan pilihan. Ada masa di mana kita harus menentukan pilihan. Ada masa, kita tidak tahu harus berbuat apa hingga memberikan ke orang lain untuk menentukan pilihan. Temanku, Fikar, pernah bercerita ketika dia dihadapkan sebuah pilihan. Orang tua ataukah pekerjaannya saat ini. Fikar dua bersaudara, dia anak bungsu. Kakaknya sudah menikah dan harus ikut suaminya. Dia bertanya padaku, seperti apa bentuk shalat istikharah itu? Lalu aku menjelaskan sesuai apa yang aku ketahui. Dia pun bertanya lagi, jawaban dari hasil istikharah kita seperti apa? Apa jawabannya datang melalui mimpi atau seperti apa? Aku jawab lagi, tidak. Jawaban tidak selalu datang dalam bentuk mimpi. Hal terbaik yang bisa dilakukan ialah bersungguh-sungguh memohon pertolongan Allah. Berdoa dan bertanya kepada orang yang lebih bijak dan bisa melihat dari sudut pandang lain, misal guru atau ustadz/ustadzah.  Dalam buku Muslim Produktif karya Mohammed Faris, beliau menulisk

Bantu Jawab Pertanyaan Ini Dong!

Image
Bismillah. “Ada yang tau gak, dua hal penting yang kalau kita lewatkan hari itu pekerjaan kita gak sesuai dengan harapan dan bikin kita uring-uringan?”  Satu per satu orang berusaha menjawab pertanyaan Kang Adi.  S : sarapan, Pak! Y : senam! U : Senyum! K : Menyapa orang? U : Ceklis, Pak? R : Bantu jawab yang lain dong. Udah keliatan jawaban yang satu gak? Hehehe iya, bener. Syukur.  Tadi pagi saat huddling, Kang Adi, Manager Training dari Head Office, Jakarta, datang ke kantor kami. Dia bersama rekannya memperkenalkan diri lalu mengajukan sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang memantik rasa penasaran dari setiap orang.     “Nah, ada dua teman-teman. Pertama, merencanakan. Rencanakan apa yang kita lakukan hari ini. Kedua apa? Syukur. Coba deh, teman-teman saling berhadapan dengan temannya, lalu ceritakan apa yang kamu syukuri pagi ini!” Kami lalu mengikuti instruksi Kang Adi. “Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk membaca di pagi hari. Sekarang waktu membaca menjadi sangat mahal

Kebiasaan yang (Hampir) Terlupakan: Dhuha

Image
Bismillah. Malam hari itu aku pulang lebih lama dari biasanya. Aku meluangkan waktu untuk belajar sesuatu dari dua orang yang aku hormati di kantor. Keduanya memberikan pelajaran yang baik. Namun kali ini aku ingin bercerita tentang satu orang terlebih dahulu. Pelajaran apa itu?     “Ciyeee yang sebentar lagi nikahan?”     “Alhamdulillah, semuanya atas izin Allah. Allah yang mudahkan.”    “Pak, bagaimana awal mula ketemu si ‘dia’?”   “Singkat saja, dipertemukan dan saya tanya satu per satu. Alhamdulillah ada kecocokan. Langsung pekan itu juga lamaran.” Aku penasaran cerita si bapak ini. Lalu beliau pun menceritakan kisahnya saat bekerja di Maluku dulu. Eits? Tunggu dulu. Kok malah jauh ke Maluku. Di Maluku, beliau tinggal cukup lama. Di sana dia bekerja dan membangun kebiasaan yang membuatnya yakin bahwa lamaran yang dilangsungkan beberapa hari lalu adalah jawaban dari kebiasaan mempraktikkan sunnah Rasulullah SAW.    “Dulu, di Maluku. Alhamdulillah, saya merutinkan shalat dhuha. Betah

Bumi Langit: Ketika Bumi Berbisik Kepada Langit

Image
Bismillah. Langit, sebuah mahakarya dari Sang Pencipta. Aku memandangi tanaman kecil ini, tampak berusaha mencari datangnya sinar matahari. Tanaman memang sangat membutuhkan sinar matahari, tanpanya tanaman tersebut akan mati.  Aku lalu memandangi langit, Masya Allah, indah. Warna biru menunjukkan ketenangan. Awan putih memberikan kelembutan. Pasangan yang serasi. Aku jadi teringat sebuah kisah perjalananku di atas awan bersama kedua temanku.  Tahun 2018 kami mengikuti lomba di Universitas Gadjah Mada. Itu adalah kali pertama aku ke Yogyakarta. Sebuah perjalanan hati, impian, dan kenangan. Kami take off dari bandara Sultan Hasanuddin menuju Yogyakarta sekitar pukul 2 siang. Kami duduk tepat di tengah badan pesawat. Sebelum berangkat, pramugari meminta kesediaan kami melakukan tindakan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Insya Allah, siap, kataku dalam hati sambil mengangguk, mengiyakan instruksi pramugari.  Satu jam lebih di atas awan tiba-tiba pesawat berguncang, naik turun.

Ketika Diajak Bermaksiat

Sebuah chat masuk di grup angkatan, “Hydraulic”. Sebuah nama yang diambil dari alat atau komponen dalam dunia permesinan. Muncul sebuah screenshot, temanku dichat oleh beberapa orang. A : Astagfirullahaladzim.  U : Begini mi pengusaha. Entah siapa yang kasih nomorku ke mereka. Padahal cuma nafsu sesaat ji . Kalau kita berpikir pakai otak sebagai manusia yang memiliki agama siksanya sangat lama dan luar biasa. A : Astagfirullah U : Jangan kan menyentuh yg belum dihalalkan. Melihat auratnya saja sudah dicatat malaikat Obrolan itu mulai ramai dan aku mendukung juga mendoakan temanku ini agar dijauhkan dari segala bentuk maksiat. Namanya Rachmat, walaupun tampak lugu, dia termasuk orang yang pintar dan calon pengusaha sukses di kampungnya, Kalimantan Timur. Salah satu godaan selain harta dan tahta adalah wanita. Sebagai pengusaha, ada beberapa orang yang mendekatinya. Alhamdulillah dia orang baik yang sadar diri dan berusaha menjaga diri dari hal-hal semacam itu. Semoga kamu sehat dan dib

'Dia' Pamit

  Bismillah. Aku bertemu dia di awal Desember 2020. Saat itu, aku baru saja pulang dari tempat percetakan. Hari yang cukup melelahkan, bisikku dalam hati. Aku merebahkan badan dan beberapa saat kemudian gawaiku berdering, seseorang menelpon.    “Assalamu ‘alaikum?”     “Wa ‘alaikumussalam, atas Nama Muh. Noor Fuad Al Arifsyah?”    “Iya, dengan siapa?” Perempuan itu lalu menjelaskan siapa dirinya dan apa yang harus aku persiapkan untuk pergi ke tempat di mana dia bekerja. Itu adalah panggilan tes wawancara, dia adalah Human Capital (HC) dari perusahaan tersebut. Alhamdulillah.  Hari berikutnya aku bertemu dengan perempuan itu. Aku dan beberapa orang yang datang untuk mengikuti tes masuk di dalam sebuah ruangan. Beberapa proses aku lewati dan dia yang membimbingku hingga diterima di tempat itu, alhamdulillah, semuanya terjadi atas izin Allah.  Dari sudut pandang mataku, ‘dia’ seorang perempuan yang mandiri, suka bergaul, dan berkarakter yang kuat. Aku mengenal kepribadiannya dari cerita

Relawan Akhirat

Bismillah. “Sedekah akan membuatmu menjadi orang kaya. Kaya hatinya, kaya hartanya, kaya kesehatannya, dan kayak di surga, insya Allah.” Kemarin siang, saya melihat status WhatsAppnya Kak Imam. Ajakan untuk ikut bagi-bagi beras hasil donasi dari relawan. Sebelumnya saya akan cerita sedikit tentang Kak Imam. Saya pertama kali mengenal Kak Imam di Ekspedisi Nusantara Jaya 2017. Bersama Kak Imam dan teman-teman lain, kami ke Pulau Towea, Sulawesi Tenggara menjalankan misi yaitu pengabdian masyarakat melalui ekspedisi yang diselenggarakan oleh Kemenko Maritim. Di sanalah saya bertemu Kak Imam yang ternyata seorang volunteer, peraih beasiswa XL Future Leader dan saya mengenalnya sebagai seseorang visioner. Saya belajar banyak dari Kak Imam tentang visi dan misi sebagai seorang muslim, menjadi mahasiswa yang berbeda, dan jiwa entrepreneur yang begitu kuat. Bagiku, Kak Imam adalah mentorku. Mentor untuk menjadi seorang pemimpin muslin yang berjiwa entrepreneur. Melihat ajakan tersebut

Pertanyaan yang Menjadi PR

Bismillah. "Kak, gimana caranya agar kakak tidak bosan dengan pekerjaan berulang setiap hari?" tanyaku pada senior di kantor. Hari ini aku masuk shift dua, pulang malam. Di tengah kerjaan kami bercerita satu sama lain, mulai dari diterima kerja untuk pertama kalinya, kerja delapan jam per hari, menerima komplain dari klien, hingga motivasi untuk selalu bertahan dan positive thinking .  Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu skill yang harus dikembangkan. Aku mencoba menerapkan dan mendengarkan dengan seksama cerita seniorku ini. "Sebenarnya untuk apa kamu kerja? Apa yang kamu perjuangkan? Temukan itu dulu." Aku tidak menjawab langsung pertanyaan tersebut, aku coba resapi dan tanyakan kembali ke diri sendiri. Niat dan motivasi adalah kunci. Kita sering kali tahu dengan teori, namun tidak mempraktikkannya. Jika teori belum dipraktikkan, artinya kita belum mengerti dan paham betul apa yang kita pelajari. Iya ya, lagi-lagi tentang niat. Pelajaran penting untuk s

Teh atau Kopi

Image
Bismillah. Namaku, Muh. Noor Fuad Al Arifsyah, teman-teman bisa memanggilku, Fuad. Apa ini cukup untuk perkenalan diri? Bagaimana dengan kamu, sudahkah mengenal diri sendiri? Aku duduk di dalam ruangan berukuran 3 x 5 meter bersama kedua teman dan seorang psikolog sekaligus Human Capital (HC) di kantor kami. Siang tadi, kami ada sesi konsultasi bareng HC. Apa yang dibahas?  Sehari sebelumnya, psikolog ini meminta kami untuk mengikuti tes DISC. Beliau menyampaikan bahwa tes tersebut untuk mengenal diri dan memetakkan kekuatan dari masing-masing pribadi serta model bekerja. Hari ini, psikolog tersebut duduk di depan kami. Dia berbicara dengan nada bersahabat. Dia menjelaskan kepada kami tentang cara mengenal diri dan hasil dari tes kepribadian DISC. “Setiap orang itu memiliki karakter yang unik dan berbeda antara satu dengan yang lain. Kita harus belajar memahami diri sendiri dan orang lain agar terjalin hubungan yang harmonis baik di kantor maupun di luar kerjaan.” Mengenal dan paham di