(Hi) Karya Cipta


Bismillah.

Matahari bangun dari tempat persembunyiannya. Sinarnya memancarkan cahaya dan kehangatan. Saat itu, tanaman yang aku semai untuk kali pertamanya tersenyum, merasa hidup bisa bertemu dengan matahari pagi.

Selalu ada pelajaran baik ketika kita berani memulai sesuatu, termasuk kegagalan. Selalu ada cerita indah di setiap detik yang dilalui. Selalu ada sebuah cerita untuk belajar merenungkan tentang siapa Sang Pencipta.

Ketika pertama kali bergabung di komunitas berkebun, aku belajar dari nol. Aku yang tidak mempunya basic tentang berkebun harus belajar banyak dengan berbaur dan bertanya ke senior pegiat berkebun. Jika tanaman saja bisa adaptif dengan lingkungannya, maka aku harus bisa, kataku dalam hati. 

Aku diberi benih sawi, aku diminta untuk menjaganya hingga berkecambah. Aku membawa pulang ke kos dan menyimpannya di tempat yang menurutku baik. Dua malam aku menyimpan sawi tersebut di tempat gelap. Alhasil, sawi tersebut tumbuh langsing (tinggi namun kurus) tidak proporsional. Setelah memposting ke grup, teman-teman bilang bahwa tanamannya tidak akan bertahan lama, ia akan mati. Aku belum berhasil untuk percobaan pertama.

Percobaan berikutnya, aku menanam benih yang sebenarnya sangat mudah tumbuh. Namun sayangnya aku belum berhasil. Ia tidak tumbuh dan muncul dari tanah. Awalnya aku berpikir mungkin aku terlalu memasukkan ke dalam tanah atau memang benihnya tidak bagus. Lalu, teman menyadarkanku tentang sesuatu. “Laa haula wa la quwwata illah billah.” Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.

Teman-teman di AgriQuran mengajarkanku satu hal penting tentang menanam dan merawat tanaman. Semuanya terjadi atas izin Allah. Allah Sang Pencipta yang memiliki kuasa untuk menumbuhkan atau tidak. Allahu Akbar.

Laa haula wa quwwata illa billah.

Kita bisa lahir di dunia atas izin Allah. Kita bisa menikmati berbagai macam nikmat seperti air, udara, rumah, keluarga, dan lain sebagainya karena Allah. Di dunia ini kita diberi amanah, titipan untuk dijaga bukan untuk dimiliki. Bagaimana mungkin kita merasa kehilangan sesuatu yang bukan milik kita?

Laa haula wa la quwwata illa billah. 

Di akhir cerita ini, belum titik masih koma. Masih ada cerita dan tulisan-tulisan berikutnya akan hadir. Insya Allah. Aku sedang berusaha untuk menciptakan sebuah karya bersama teman-teman #30DWC Jilid 30. Kami sadar bahwa pencipta seperti kami tidak akan sempurna tanpa ridha Allah. Dialah Sang Pencipta terbaik, yang memiliki cerita indah untuk hamba-hamba-Nya. Kami percaya bahwa kreator terbaik adalah yang memberikan kebermanfaatan bagi sesama.

Comments

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

BAB di Kampus

Akhi Wa Ukhti