'Dia' Pamit

 Bismillah.

Aku bertemu dia di awal Desember 2020. Saat itu, aku baru saja pulang dari tempat percetakan. Hari yang cukup melelahkan, bisikku dalam hati. Aku merebahkan badan dan beberapa saat kemudian gawaiku berdering, seseorang menelpon.

   “Assalamu ‘alaikum?” 

   “Wa ‘alaikumussalam, atas Nama Muh. Noor Fuad Al Arifsyah?”

   “Iya, dengan siapa?”

Perempuan itu lalu menjelaskan siapa dirinya dan apa yang harus aku persiapkan untuk pergi ke tempat di mana dia bekerja. Itu adalah panggilan tes wawancara, dia adalah Human Capital (HC) dari perusahaan tersebut. Alhamdulillah. 


Hari berikutnya aku bertemu dengan perempuan itu. Aku dan beberapa orang yang datang untuk mengikuti tes masuk di dalam sebuah ruangan. Beberapa proses aku lewati dan dia yang membimbingku hingga diterima di tempat itu, alhamdulillah, semuanya terjadi atas izin Allah. 


Dari sudut pandang mataku, ‘dia’ seorang perempuan yang mandiri, suka bergaul, dan berkarakter yang kuat. Aku mengenal kepribadiannya dari cerita bersama di atas motorku. Ketika jam pulang kerja di malam hari, dia meminta tebengan dan aku pun mengantarnya. Dia lebih banyak bercerita tentang perjalanannya bersekolah di Amerika beberapa bulan, alasan dia menjadi karyawan swasta, hingga kebiasaan dia untuk menghilangkan rasa jenuh di kantor. 


Satu hal yang selalu aku ingat dari ‘dia’ adalah ketika dia bilang, “Jangan terlalu baik ke semua orang.” Itu adalah pesan yang aku ingat, awalnya aku tidak setuju dengan pendapat dia. Namun lama kelamaan aku jadi sadar maksud dia lain. “Jangan terlalu baik ke semua orang” memiliki arti kalau kita tidak bisa menyenangkan semua orang, mengikuti semua apa yang diinginkan orang lain dari kita. Kita harus tegas dan berpegang pada prinsip. Teruslah berbuat baik, tapi tidak untuk mendapatkan pengakuan dari orang karena sejatinya kita hanya mengharapkan ridha Allah.


Dua hari lalu kakak itu pamit, dia mengundurkan diri. Ada alasan mengapa dia resign. Ada alasan mengapa harus move on. Ada alasan untuk bertemu kembali. Kami semua berharap dia diterima di tempat baru dengan baik.

   “Foto dulu. Saya mau foto satu-satu orang untuk dijadikan video.” 

   “Fuad, Rizal, Fitri, Nita. Banyak orang di lantai dua ini saya yang screening CV-nya.” dia menunjuk kami satu per satu. “Ikon minta maaf nah kalau ada salah.”


Pamit. Ada kesan dan pesan yang tertinggal. Ada ucapan terima kasih dan salam perpisahan. Malam itu ditutup dengan tik tok kak Ikon bersama karyawan lain. Perpisahan yang diiringin dengan kebahagiaan. Berpisah untuk bertemu lagi.


Terima kasih, Kak.






Comments

Popular posts from this blog

Teh Botak dan Kepindahannya

Akhi Wa Ukhti

BAB di Kampus